Matahari
Senja tertahan di pelupuk matamu
Sengaja kau kibaskan surai yang mencekik malam
Pun,,
Senandung doaku menolak hari untuk berlalu
“Masih adakah tempat untuk kami kembali, Bu?”
Bunda yang tengah menyusui takdir itu menggeleng
Waktu telah membeli semua ruang kosong
Sebentar lagi,
Tabungannya bahkan cukup menebus sebuah kenangan
Lalu,
Mendung membayang di punggungmu
Komentar